Rakyat Merdeka — Erling Haaland diwanti-wanti jika memang ingin pergi secepatnya dari Borussia Dortmund. Sebab, Haaland bisa bernasib sama seperti Ousmane Dembele.
Haaland memang jadi properti panas bursa transfer saat ini setelah performa luar biasanya dalam dua tahun terakhir. Setelah muncul bareng Red Bull Salzburg, Haaland semakin menggila bersama Dortmund.
Belum genap dua tahun berseragam kuning-hitam, Haaland sudah bikin 49 gol di seluruh kompetisi dan masih akan bertambah lagi. Total di umur yang baru 20 tahun, Haaland telah menjebol gawang lawan 98 kali di level klub.
Wajar jika banyak klub besar meminati Haaland, mulai dari Real Madrid, Barcelona, Juventus, Manchester City, Manchester United, Liverpool, dan Chelsea. Kini tinggal kuat-kuatan siapa yang berani membayar mahal, baik soal transfer maupun gaji.
Kini bola ada di tangan Haaland, yang meski sudah menegaskan kesetiaannya bersama Dortmund, masih berpeluang untuk hengkang. Jika memang Haaland ingin mencari tantangan baru, maka dia harus berpikir matang-matang.
Sebab Haaland harus siap mental dan fisik sepenuhnya untuk bermain di klub besar dan jangan hanya terbuai tawaran ‘wah’. Kasus dua mantan pemain Dortmund Robert Lewandowski dan Ousmane Dembele, bisa jadi pembelajaran.
Lewandowski meninggalkan Dortmund pada 2014 untuk gabung Bayern Munich, di usia 26 tahun yang terbilang sudah mapan sebagai pesepakbola. Keputusan tepat karena Lewandowski kini menjelma jadi predator ulung meski sudah berkepala tiga
Sementara, Dembele meski baru semusim di Dortmund langsung menerima tawaran Barcelona, yang sedang mencari pengganti Neymar di musim panas 2017. Sampai saat ini Dembele belum bisa memenuhi ekspektasi Barcelona karena lebih sering cedera.
“Ketika Erling memilih pindah, maka dia harus berstatus pemain jadi, siap pakai. Dia sangat-sangat bagus,” ujar penasihat teknis Dortmund, Matthias Sammer, seperti dikutip ESPN.
“Dia harus memperbaiki detil-detil kecil. Robert itu sudah pemain sempurna saat pindah ke Bayern. Itu jelas dan dia langsung masuk tim utama,” sambungnya.
“Tapi ada contoh sebaliknya, Ousmane Dembele terlalu cepat untuk pindah ke Barcelona. Erling Haaland masih jauh, dia belum sempurna,” tutup Sammer.